Perbedaan Geodesi, Geologi, Geografi, dan Geofisika
Tulisan ini berawal dari “kekesalan” saya ketika ditanya “kuliah di jurusan apa?”. Setiap kali dijawab “Teknik Geodesi”, ada dua kemungkinan ekspresi dari orang yang bertanya tersebut. Pertama adalah dahi berkerut tanda dia baru pertama kalinya mendengar jurusan itu. Kedua, ia kembali bertanya “oh, berarti yang belajar batu-batuan gitu ya?”.
Kemirisan saya bertambah ketika membaca sebuah komentar dari artikel di Yahoo mengenai orang yang tersesat dan hampir kehilangan nyawanya di alam liar Australia karena mengikuti iOS Map yang memang terkenal sangat tidak akurat. Komentar tersebut kurang lebih berbunyi “seharusnya ke depannya iOS Map dibuat dengan melibatkan ahli GEOLOGI agar lebih akurat”. Maaf, disini kita tidak berbicara mengenai pemisahan sains, tapi ketika Geodesi yang penekanan utamanya justru di masalah akurasi peta justru tidak disebutkan ketika orang awam berbicara mengenai ketidakakuratan peta digital, menurut saya itu masalah untuk seorang Geodet (orang Geodesi).
Oke, kali ini saya akan coba meluruskan selurus-lurusnya, apakah Teknik Geodesi itu serta perbedaannya dengan ilmu kebumian lainnya. Secara umum ada empat ilmu yang akan saya jabarkan, yaitu Geodesi, Geologi, Geografi, dan Geofisika. Alasannya sudah jelas, keempat ilmu tersebut mempelajari objek yang sama: bumi.
Dimulai dari Geodesi, ilmu yang saya tekuni selama empat tahun terakhir. Ketika berbicara Geodesi, ada satu kata yang seharusnya langsung terbayang di kepala, yaitu peta. Ya, Teknik Geodesi (Geodetic Engineering) adalah ilmu yang mempelajari bagaimana membuat peta, memodelkannya dengan sistem proyeksi yang tepat, sehingga menghasilkan peta yang akurat baik dari segi lokasi / koordinatnya (geometrik) maupun tampilan visualnya (radiometrik) –jika peta tersebut dalam bentuk citra / foto satelit. Pemetaan atau pemodelan bumi itu tidak hanya di darat, namun juga dasar lautan atau disebut pemetaan batimetri. Hasilnya berupa peta topografi dasar laut yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Pemetaan dapat dilakukan dengan pengukuran langsung di atas bumi menggunakan alat-alat surveying, menggunakan satelit, atau pemotretan udara menggunakan helikopter. Seluruh bumi menjadi “ranah” studi Geodesi, asalkan masih terdapat di atas permukaan bumi. Inilah yang membedakannya dengan Geologi, yang “ranah” studinya berada di bawah permukaan bumi.
Geologi adalah ilmu yang mempelajari isi dalam bumi, seperti lempeng, batuan, atau morfologi bumi. Hasilnya sudah jelas, berupa studi mengenai dinamika bumi seperti pergerakan lempeng, struktur batuan, sampai fenomena-fenomena alam yang kini banyak terjadi seperti gunung meletus, tsunami, dll. Geologi juga belajar mengenai perubahan bumi dari waktu ke waktu yang diakibatkan oleh bumi yang selalu dinamis, yang diakibatkan oleh pergerakan berbagai macam lempeng yang ada di dunia. So, jelas sudah, Geodesi adalah ilmu tentang pemetaan bumi, dan Geologi adalah ilmu tentang struktur dalam bumi. Atau dengan kata lain Geodesi mempelajari permukaan bumi, dan Geologi mempelajari “perut” bumi.
Geografi lain lagi. Geografi bisa dikatakan lebih luas karena ilmu ini tidak hanya berbicara mengenai sains bumi itu sendiri, tapi juga aspek sosialnya berupa kehidupan makhuluk hidup yang tinggal di atasnya. Geografi juga bersifat pemetaan dan juga mempelajari sedikit mengenai struktur bumi, namun tidak terlalu mendalam seperti kedua ilmu yang dijabarkan lebih awal. Jadi sebenarnya Geografi seperti gabungan dari cabang ilmu sains dan ilmu sosial. Itulah sebabnya ada sedikit “kontroversi”, Geografi yang di SMA kebanyakan dimasukkan ke jurusan IPS, namun ketika di jenjang kuliah justru masuk ke cabang ilmu pasti.
Terakhir adalah Geofisika. Sejujurnya saya agak sulit berbicara mengenai ilmu yang satu ini. Jika Geodesi adalah bidang yang saya tekuni, Geologi pernah saya pelajari di dua semester awal dalam mata kuliah Geologi Dasar dan Geomorfologi, Geografi saya dapatkan waktu SMA, untuk Geofisika saya tidak pernah bersentuhan dengannya sama sekali. Namun dalam Wikipedia, Geofisika adalah ilmu yang mempelajari bumi dengan prinsip dan kaidah-kaidah fisika. “Ranah” studinya termasuk meteorologi, elektrisitas atmosferis, dan fisika ionosfer. Sehingga dengan kata lain, Geofisika mempelajari atmosfer, yang bisa kita simpulkan “wilayahnya” berbeda lagi dengan Geodesi atau Geografi dan Geologi. Geologi permukaan bumi ke bawah, Geodesi dan Geografi di permukaan bumi, sedangkan Geofisika di atas permukaan bumi.
So, keempat ilmu tersebut memang mempelajari bumi (geo). Namun dari persamaan objek studi bidang-bidang keilmuan itu, sudah pasti ada spesifikasi yang menjadi fokus dari masing-masing ilmu.
Sumber gambar : http://www.macosxtips.co.uk
sumber : http://danangsusetyo.blogspot.com/2012/12/perbedaan-geodesi-geologi-geografi-dan.html
Ada satu ilmu lagi yang mempelajari tentang lapisan bumi utamanya pada pedosfer serta mineralnya yaitu agrogeologi/ilmu tanah
BalasHapusSangat bermanfaat tulisannya. Terimakasih :)
BalasHapusada lagi cabang ilmu bumi yang menjadi jurusan kuliah seerti di ITS Surabaya, namanya Geomatika. Terimakasih. Tulisannya sangat bermanfaat dan bagus. mudah dimengerti.
BalasHapusTerimakasih ilmunya mas sangat bermanfaat untuk saya yg akan meneruskan kuliah. Sangat bermanfaat.
BalasHapusSaya berencana kuliah teknik geodesi, bagaimana menurut anda? Bagaimana prospek kerjanya? Apakah menurut anda baik atau tidak
BalasHapus