Rabu, 26 November 2014

Cara Mahasiswa Geodesi Menghitung Luas Wilayah Terabrasi

Cara Mahasiswa Geodesi Menghitung Luas Wilayah Terabrasi


            Kali ini saya akan berbagi ilmu pengetahuan yang beberapa bulan lalu baru saya pelajari. Saya dan beberapa orang teman membuat sebuah paper yang saya tampilkan dalam acara FIT ISI (Forum Ilmiah Tahunan Ikatan Surveyor Indonesia) dan juga  paper ini sempat di bukukan di Kumamoto University Jepang, dan mengantarkan teman satu tim saya pergi kesana. Judul paper tersebut adalah “Analysis Perubahan Garis Pantai Menggunakan Citra Satelit Landsat Sebagai Bentuk Penanggulangan Terjadinya Abrasi di Wilayah Pesisir Teluk dan Tanjung Benoa” . Inti dari paper tersebut yakni menghitung luas wilayah abrasi yang terjadi di daerah Teluk dan Tanjung Benoa dengan menggunakan citra satelit, kemudian memberikan kesimpulan dan solusi dari hasil perhitungan tersebut. Lalu bagaiman caranya menghitung luas wilayah terabarsi tersebut ? Itulah yang akan saya bahas disini.
            Pertama- tama yang harus dibutuhkan adalah citra satelit, citra satelit yang saya gunakan adalah citra satelit Landsat, untuk memperolehnya,kita bisa mendownload gratis di website iniwww.earthexplorer.usgs.gov . Kita dapat memilih tahun berapa saja citra yang kita download, untuk paper kali ini membandingkan citra tahun 2013 dengan citra tahun 1995. Kurang lebih hasil citra yang sudah diolah sebagai berikut :
Citra tahun 2013


Citra tahun1995

            Langkah berikutnya adalah melakukan digitasi terhadapt masing-masing citra satelit yang sudah diperoleh. Citra satelit dapat digitasi dengan software autoCAD. Kemudian lakukan georefensing dengan memasukkan GCP(Ground Control Point) ke dalam citra dengan menggunkan software Global Mapper atau ER-Mapper.
                Langkah selanjutnya adalah menumpuk kedua citra yang ada, citra satelit tahun 1995 di timpakan dengan citra tahun 2013. Logikanya,jika citra tahun 1995 ketika ditumpuk dengan citra tahun 2013 masih ada bagian yang terlihat, maka bagian tersebut adalah wilayah yang telah mengalami abrasi.  Hasilnya penumpukannya sebagai berikut :



Kemudian dengan bantuan software Argis, eliminasi kedua citra tersebut, sehingga diperoleh wilayah yang terabrasi,seperti gambar berikut:



Dengan ArcGIS kita juga bisa secara otomatis menghitung luas wilayah yang mengalami abarasi.
Untuk lebih lengkapnya silahkan download fullpaper yang sudah saya buat bersama 2 orang teman saya. DOWNLOAD PAPER

Catatan :
1.      Paper ini dibuat masih dalam tahap pembelajaran, sehingga masih perlu banyak perbaikan dan masukkan dari yang lebih berpengalaman.

2.      Paper dibuat oleh I Made Sapta Hadi (Geodesi UGM 2012), Dessy Apprianti(Geodesi UGM 2010),Bagas Lail(Geodesi UGM 2011). 
s
sumber : http://madesapta.blogspot.com/search/label/Geodetic%20Engineering

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kategori