Rabu, 26 November 2014

Cara Mahasiswa Geodesi Menghitung Luas Wilayah Terabrasi

Cara Mahasiswa Geodesi Menghitung Luas Wilayah Terabrasi


            Kali ini saya akan berbagi ilmu pengetahuan yang beberapa bulan lalu baru saya pelajari. Saya dan beberapa orang teman membuat sebuah paper yang saya tampilkan dalam acara FIT ISI (Forum Ilmiah Tahunan Ikatan Surveyor Indonesia) dan juga  paper ini sempat di bukukan di Kumamoto University Jepang, dan mengantarkan teman satu tim saya pergi kesana. Judul paper tersebut adalah “Analysis Perubahan Garis Pantai Menggunakan Citra Satelit Landsat Sebagai Bentuk Penanggulangan Terjadinya Abrasi di Wilayah Pesisir Teluk dan Tanjung Benoa” . Inti dari paper tersebut yakni menghitung luas wilayah abrasi yang terjadi di daerah Teluk dan Tanjung Benoa dengan menggunakan citra satelit, kemudian memberikan kesimpulan dan solusi dari hasil perhitungan tersebut. Lalu bagaiman caranya menghitung luas wilayah terabarsi tersebut ? Itulah yang akan saya bahas disini.
            Pertama- tama yang harus dibutuhkan adalah citra satelit, citra satelit yang saya gunakan adalah citra satelit Landsat, untuk memperolehnya,kita bisa mendownload gratis di website iniwww.earthexplorer.usgs.gov . Kita dapat memilih tahun berapa saja citra yang kita download, untuk paper kali ini membandingkan citra tahun 2013 dengan citra tahun 1995. Kurang lebih hasil citra yang sudah diolah sebagai berikut :
Citra tahun 2013


Citra tahun1995

            Langkah berikutnya adalah melakukan digitasi terhadapt masing-masing citra satelit yang sudah diperoleh. Citra satelit dapat digitasi dengan software autoCAD. Kemudian lakukan georefensing dengan memasukkan GCP(Ground Control Point) ke dalam citra dengan menggunkan software Global Mapper atau ER-Mapper.
                Langkah selanjutnya adalah menumpuk kedua citra yang ada, citra satelit tahun 1995 di timpakan dengan citra tahun 2013. Logikanya,jika citra tahun 1995 ketika ditumpuk dengan citra tahun 2013 masih ada bagian yang terlihat, maka bagian tersebut adalah wilayah yang telah mengalami abrasi.  Hasilnya penumpukannya sebagai berikut :



Kemudian dengan bantuan software Argis, eliminasi kedua citra tersebut, sehingga diperoleh wilayah yang terabrasi,seperti gambar berikut:



Dengan ArcGIS kita juga bisa secara otomatis menghitung luas wilayah yang mengalami abarasi.
Untuk lebih lengkapnya silahkan download fullpaper yang sudah saya buat bersama 2 orang teman saya. DOWNLOAD PAPER

Catatan :
1.      Paper ini dibuat masih dalam tahap pembelajaran, sehingga masih perlu banyak perbaikan dan masukkan dari yang lebih berpengalaman.

2.      Paper dibuat oleh I Made Sapta Hadi (Geodesi UGM 2012), Dessy Apprianti(Geodesi UGM 2010),Bagas Lail(Geodesi UGM 2011). 
s
sumber : http://madesapta.blogspot.com/search/label/Geodetic%20Engineering

Kenapa Harus Memilih Teknik Geodesi

Kenapa Harus Memilih Teknik Geodesi




Sehubungan dengan semakin dekatnya pelaksanaan SNMPTN 2013,yang merupakan jalur resmi untuk mencari universitas bagi siswa SMA kelas 3,rasanya sangat perlu mepromosikan jurusan yang saya geluti saat ini,yakni Teknik Geodesi. Hal ini saya lakukan untuk berbagi informasi yang saya ketahui mengenai teknik geodesi. Memang belum banyak yang saya ketahui, tapi tidak ada salahnya saya membagi apa yang saya ketahui baik itu yang saya peroleh dari pengalamamn saya sendiri, sharing2 dengan senior ataupun membaca di internet. Semoga saja tulisannya dapat membantu teman – teman yang berminat memilih jurusan teknik geodesi.
Berikut adalah alasan kenapa harus memilih teknik geodesi dari sudut pandang saya :
  1. Peluang kerja sangat banyak
 Secara garis besar, lulusan Teknik Geodesi dapat bekerja di berbagai bidang yaitu :
1.   Lembaga Pemerintahan (Badan Pertanahan Nasional, Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Bappeda, Departemen Pertambangan dan Energi, Departemen Kehutanan, Departemen Perhubungan, Kimpraswil, Departemen PU, Bappeda, Bappenas, Pertambangan, BPN, Bakosurtanal, Lembaga Riset (BPPT, LIPI), dan lain-lain).
2.   Industri Swasta (Surveyor Indonesia, PT Aneka Tambang, PT Timah, Freeport, Pertamina, Caltex, Total Indonesia, Slhumberger, Kontraktor Bangunan (WiKa, Konsultan Teknik, dan lain-lain).
  1. Lulusan sarjana geodei masih sedikit di Indonesia ,namun peluang kerja sangat banyak
            Di Indonesia sendiri masih sedikit universitas yang memiliki jurusan teknik geodesi,namun kebutuhan akan sarjana geodesi masih sangat banyak,jadi selama kita mau berusaha pasti pekerjaan itu akan datang pada kita. Banyak dari senior2 saya di UGM yang sudah mempunyai pengalaman kerja saat masih kuliah karena sering mengikuti proyek2 bersama dosen. Beberapa universitas yang memiliki jurusan teknik geodesi antara lain UGM,ITB,UNDIP,ITS.
  1. Gaji besar
Jika kita mengmbil pekerjaan dibidang pemerintahan misalnya BPN (Badan Pertanahan Nasional),maka gajinya adalah gaji seorang PNS,ditambah lagi uang tambahan jika mengikuti proyek-proyek pengukuran dibidang pertanahan,,dan uang tambahan itu sangat mungkin melebihi gaji. Sedangkan jika mengambil pekerjaan dibidang swasta,misalnya saja diperusahaan tambang minyak atau batu bara gajinya tentu beda dari gaji PNS, dari sharing2 dengan senior memang katanya gaji diperusahaan tambang itu besar, apa lagi diperusahaan2 internasional, tapi dibalik gaji besar tentu ada kerjaan yang besar juga.
  1. Masih banyak yang belum mengenal jurusan teknik geodesi,sehingga peminatnya sedikit dan peluang diterimanya besar.
Memang jurusan teknik geodesi masih belum banyak dikenal orang,hal ini dikarenakan ilmunya tidak digunakan oleh masyarakat luas seperti halnya dokter,tapi hanya digunakan beberapa orang,misalnya diperusahaan tambang ataupun di bandara untuk menentukan kordinat jalur penerbangan. Alasan ini juga yang membuat saya lebih memilih geodesi saat snmptn dlu.

          

Lalu apa saja yang dipelajari selama perkuliahan??
            Sebagian besar pelajarannya berkaitan dengan hitungan,jadi sangat disarankan teman teman untuk menyukai matematika karana itu akan memudahkan. Untuk semester satu yang dipelajari adalah kalkulus,aljabar linier,statistika dan teori kesalahan,ilmu ukur tanah,hukum agraria,pengantar geodesi dan geomatika,bhs inggris,dan geologi. Untuk semester semester atas, ada pelajaran hitung perataan,survey tambang,fotogrametri,survei hidro, survey rekayaya, sistem transformasi koordinat, survey digital , geodesi satelit dan lain lain.

Itulah sedikit gambaran mengenai teknik geodesi,adakah yang masih ragu dengan jurusan ini???

semoga informasinya bisa membantu dan meyakinkan teman – teman untuk memilih jurusan teknik geodesi

sumber : http://madesapta.blogspot.com/2013/01/kenapa-harus-memilih-teknik-geodesi.html

Peluang bagi lulusan Jurusan Teknik Geodesi

PELUANG KERJA JURUSAN TEKNIK GEODESI DI INDONESIA



 Peluang bagi lulusan Jurusan Teknik Geodesi dapat menjadi pegawai negeri maupun pegawai swasta.

1.   Pemerintah (Pegawai Negeri Sipil, Militer )

Lembaga pemerintahan di Indonesia yang membutuhkan lulusan pendidikan ahli geodesi dan geomatika serta tenaga teknis pengukuran dan pemetaan antara lain sebagai berikut :

a.   Badan Pertanahan Nasional (BPN)

Pada tahun 2013, BPN membuka penerimaan CPNS. Kualifikasi yang dibutuhkan antara lain adalah Sarjana (S-1) jurusan Geodesi sejumlah 50(lima  puluh ) orang dan Diploma I (D-I) Pengukuran dan Pemetaan Kadastral sejumlah 300 (tiga ratus) orang, (sumber : Lowongan Kerja Penerimaan CPNS, 2013).
Pada tahun 2010, BPN menerima 100 orang S1 Jurusan Teknik Geodesi/Geomatika.

Badan Pertanahan Nasional (BPN) membutuhkan tenaga ahli geodesi dan geomatika serta tenaga pengukuran dan pemetaan untuk pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai berikut :

-       Pembuatan Sertipikat Tanah
Pengajuan Sertipikat Tanah baru di Badan Pertanahan Nasional (BPN) diperkirakan mencapai ± 4.000.000 sertipikat tiap tahun, sedangkan sertipikat yang dapat dilayani oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) ± 2.000.000 bidang tiap tahun. Hal ini disebabkan kurangnya tenaga pengukuran di Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada saat ini.
Sebagai gambaran, dapat diperkirakan bahwa setiap tenaga pengukuran dalam setiap hari mempunyai kemampuan rata-rata untuk mengukur dan menggambar Surat Ukur (lampiran sertipikat tanah) sejumlah 4 (empat) Surat Ukur. Jika dalam 1 (satu) tahun dihitung 250 (dua ratus lima puluh) hari kerja, berarti setiap tenaga pengukuran mampu menyelesaikan 1.000 (seribu) Surat Ukur dalam 1 (satu) tahun.
Dengan demikian, untuk mencukupi kekurangan Surat Ukur sebanyak 2.000.000 Surat Ukur, masih diperlukan tenaga pengukuran baru sejumlah ± 2.000 orang.
(sumber : buku Renstra BPN tahun 2007-2009)

-       Rekonstruksi Batas
Problem rekonstruksi batas yang seringkali terjadi di Indonesia antara lain adalah sebagai berikut :
*     Rekonstruksi batas akibat bencana alam, mengingat wilayah Indonesia sangat rentan terhadap bencana alam, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami, banjir, longsor, penurunan tanah, kekeringan tanah, kebakaran hutan, angin ribut, lumpur.
*     Rekonstruksi batas akibat pembangunan infrastruktur dan utilitas yang sangat pesat khususnya di daerah-daerah berkembang, berupa : jalan, jembatan dan saluran (air dan kabel) yang bergeser, rusak atau hilang.
-       Menyajikan Aplikasi Sistem Informasi Data Rekonstruksi Batas yang dapat diakses oleh semua kantor pertanahan di seluruh Indonesia.
-       Menyajikan Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan untuk pengelolaan administrasi sengketa dan konflik pertanahan, yang sampai saat ini belum terealisasi karena masih banyaknya bidang-bidang tanah yang belum terdaftar.
-       Sebagai gambaran, di Indonesia terdapat ± 85.000.000 bidang tanah dan baru 30 % saja yang sudah terdaftar (Joyo Winoto, 2004).
-       dan lain-lain.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa saat ini dan mendatang, Badan Pertanahan Nasional (BPN) masih memerlukan lulusan pendidikan teknik geodesi dan geomatika mengingat pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas akan dilaksanakan secara berkelanjutan.

b. Badan Informasi Geospasial (BIG)  atau dahulu Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL)

Pada tahun 2013 ini, BIG membuka penerimaan CPNS. Kualifikasi yang dibutuhkan antara lain adalah Sarjana (S-1) jurusan Geodesi /Geomatikasejumlah 45 (empat puluh lima) orang (sumber : Lowongan Kerja Penerimaan CPNS,2013).

BIG  membutuhkan tenaga ahli geodesi dan geomatika serta tenaga pengukuran dan pemetaan untuk pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai berikut :
-       Pembuatan Peta Dasar (peta rupa bumi)
-       Survey kelautan, diantaranya permasalahan kenaikan muka air laut akibat perubahan iklim, pasang surut, deformasi vertikal, pergerakan lempeng, abrasi/akresi, serta pencairan es di kutub utara.
-       Survey di udara, diantaranya pembuatan foto udara.
-       Survey di darat, diantaranya pembentukan wilayah dan penataan batas antar wilayah. Kegiatan ini bekerjasama dengan Menteri Dalam Negeri dibantu Tim PPBD (Penegasan dan Penetapan Batas Daerah) Pusat dan Daerah, Jawatan Topografi TNI-AD, Jawatan Hidro Oseanografi TNI-AL, Kementerian Kehutanan, Kementerian ESDM, BPN, dan lain-lain.
-       Penyusunan Rancangan Undang-Undang Informasi Geospasial.
-       dan lain-lain.

Dari perbandingan jumlah penerimaan CPNS dengan pekerjaan-pekerjaan tersebut yang belum terealisasi dengan sempurna, maka dapat disimpulkan bahwa untuk saat ini dan mendatang, BIG masih memerlukan lulusan pendidikan teknik geodesi dan geomatika serta tenaga pengukuran dan pemetaan untuk merealisasikan program-program kerja yang telah direncanakan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Seleksi  Penerimaan CPNS – BIG Tahun 2013 sebagai berikut :


       c.    Kementerian Pekerjaan Umum

Pada tahun 2013, Kementerian Pekerjaan Umum membuka penerimaan CPNS. Kualifikasi yang dibutuhkan antara lain adalah Sarjana (S-1) jurusan Geodesi sejumlah 1( sepuluh ) orang (sumber : Lowongan Kerja Penerimaan CPNS, 2013). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pengumumanpenerimaan CPNS di kementerian PU
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air membutuhkan tenaga ahli geodesi dan geomatika serta tenaga  pengukuran dan pemetaan untuk pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai berikut :
-       Pengembangan, pengelolaan dan pemantauan sumber daya air (daerah aliran sungai, saluran irigasi, bendungan, waduk, dll).
-       Pembuatan peta Daerah Irigasi.
-       Penyajian Sistem Informasi Operasi dan Pemeliharaan sumber daya air.
-       Penyajian Sistem Informasi Spasial untuk analisis layanan ekosistem sumber daya air terhadap lingkungannya.
-       dan lain-lain.

Dinas Bina Marga
Dinas Bina Marga membutuhkan tenaga ahli geodesi dan geomatika serta tenaga pengukuran dan pemetaan untuk pekerjaan-pekerjaan antara lain sebagai berikut :
-       Pengembangan, pengelolaan dan pemantauan infrastruktur (jalan dan jembatan).
-       Pembuatan peta Jaringan Jalan.
-       Penyajian Sistem Informasi Operasi dan Pemeliharaan infrastruktur.
-       dan lain-lain.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa saat ini dan mendatang, Kementerian Pekerjaan Umum masih memerlukan lulusan pendidikan teknik geodesi dan geomatika mengingat pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas akan dilaksanakan secara berkelanjutan.

d.   Pemerintah Daerah

Sejak tahun 1999 sampai dengan bulan Desember 2007, dari 33 provinsi di Indonesia, baru 11 provinsi yang menyelesaikan atau melaksanakan penetapan dan penegasan batas daerah dan dari 465 kabupaten / kota di Indonesia baru 42 kabupaten / kota yang sudah menyelesaikan atau melaksanakan penetapan dan penegasan batas daerah.
Kondisi ini menimbulkan banyaknya sengketa batas yang terjadi di Indonesia. Selain terjadinya sengketa batas, dalam lampiran undang-undang pun terjadi permasalahan, yaitu peta batas tidak memenuhi syarat karena ketidakjelasan batas daerah.
(sumber : Kementerian Dalam Negeri, 2008)

Dari uraian di atas, tersirat kebutuhan tenaga ahli geodesi dan geomatika serta tenaga pengukuran dan pemetaan di lingkungan Pemerintah Daerah mengingat masih banyaknya kegiatan penetapan dan penegasan batas daerah yang belum terlaksana.


e.   Kementerian Keuangan, Direktorat Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Inventarisasi sumber daya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) memerlukan kelompok kerja yang secara khusus bertugas menginventarisasi dan mengevaluasi sumber daya PBB bagi kebijaksanaan pengelolaan dan pemanfaatannya. Kelompok kerja tersebut berfungsi menghubungkan aspek penyediaan data dan infomasi dengan aspek perumusan kebijaksanaan secara bertanggung jawab.

Peran data dan informasi spasial sangat berguna dalam pengelolaan PBB. Perkembangan sistem informasi akan mengarah pada interaksi data alfanumeris dalam Sistem Manajemen Informasi Perpajakan (PBB, PPN, PPh, dan BPHTB), kemudian intelerasi data grafis dengan data alfanumeris dalam Sistem Informasi PBB pada akhirnya akan menjadi interpendensi antar sistem informasi yang bertumpu pada data grafis (spasial) dan data alfanumeris dari instansi terkait.

Perkembangan sistem informasi dalam pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada dasarnya merupakan lahan yang menjanjikan bagi lulusan Teknik Geodesi. Hal ini terbukti pada tahun 2008, Kementerian Keuangan juga membuka penerimaan CPNS dengan kualifikasi yang dibutuhkan antara lain adalah Sarjana (S-1) jurusan Geodesi sejumlah 2 (dua) orang (sumber : Lowongan Kerja Penerimaan CPNS, 2008).
Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan antara lain sebagai berikut :
-       Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah (ZNT) dan Peta Blok, yang dapat memberikan informasi rinci objek pajak, informasi jenis penggunaan bangunan, informasi penilaian individual, informasi status pemilik objek pajak dan informasi status pembayaran.
-       Pembuatan Informasi Indeks Nilai Tanah (angka yang menggambarkan perbandingan tingkat kemahalan nilai tanah suatu kabupaten / kota atau provinsi dari waktu ke waktu).
-       dan lain-lain.

Tetapi pada perkembangannya, pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sepenuhnya akan diberikan kepada Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan khususnya mengenai pemetaan dan pendataan akan membutuhkan peran lulusan Teknik Geodesi untuk tahun-tahun mendatang.

f.    Tentara Nasional Indonesia (TNI)

Untuk keperluan militer, Tentara Nasional Indonesia (TNI) membutuhkan lulusan dari jurusan Geodesi dan Geomatika untuk ditempatkan di :

Dinas Topografi Angkatan Darat
Pada tahun 2002, Dinas Topografi Angkatan Darat membuka penerimaan CPNS dengan kualifikasi antara lain Sarjana (S-1) jurusan Geodesi sejumlah 1 (satu) orang (sumber : Lowongan Kerja Penerimaan CPNS, 2002).

Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tenaga Geodesi dan Geomatika untuk keperluan militer, antara lain adalah :
-       Mengidentifikasi benda-benda bergerak di darat.
-       Rekayasa penyediaan informasi spasial.
-       dan lain-lain.

          Dinas Hidrografi Angkatan Laut
Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tenaga Geodesi dan Geomatika untuk keperluan militer, antara lain adalah :
-       Pembuatan Peta Laut DISHIDROS TNI-AL.
-       Pendeteksian garis pantai dan efek gelombang.
-       Pendeteksian kenaikan muka air laut.
-       Mengidentifikasi kedalaman dan dasar laut beserta permasalahan dan analisisnya.
-       Mengidentifikasi benda-benda bergerak di laut.
-       Rekayasa penyediaan informasi spasial.
-       dan lain-lain

Dinas Pemotretan Udara Angkatan Udara
Pada tahun 2002, TNI Angkatan Udara membuka penerimaan CPNS dengan kualifikasi antara lain Sarjana (S-1) jurusan Geodesi sejumlah 1 (satu) orang (sumber: Lowongan Kerja Penerimaan CPNS, 2002).
Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tenaga Geodesi dan Geomatika untuk keperluan militer, antara lain adalah :
-       Mengidentifikasi benda-benda bergerak di udara.
-       Rekayasa penyediaan informasi spasial.
-       dan lain-lain

Selain tugas-tugas tersebut di atas, secara umum Ahli Geodesi di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sangat berperan dalam proses perundingan perbatasan, mengingat negara Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki 17.504 pulau (92 pulau-pulau kecil terluar dan 67 pulau diantaranya berbatasan langsung dengan negara tetangga) dan garis pantai 95.181 km.

Peran Ahli Geodesi dimulai dari pada saat suatu negara akan menentukan atau menetapkan Titik Dasar untuk penentuan dengan garis pangkal lurus atau garis pangkal kepulauan. Untuk itu perlu dilakukan survei penentuan posisi, pengamatan bathimetri, pembuatan peta titik dasar serta pemanfaatan dan interpretasi berbagai citra satelit.
Dalam tahap perundingan, Ahli Geodesi sangat berperan untuk memberikan masukan teknis, terkait dengan peta yang disepakati dalam penentuan garis batas dan kajian dalam penentuan garis batas dengan berbagai metoda, serta berperan dalam menentukan datum Geodesi yang disepakati bersama, dan sebagainya.

Selain itu, peran Ahli Geodesi juga sangat diperlukan dalam pembuatan data base yang memuat tentang data dan informasi aset-aset pertanahan negara, berisi tabulasi aset-aset pertanahan (berupa keterangan-keterangan lahan serta peruntukan dan kedudukannya, yang dilengkapi dengan peta-peta lokasi instalasi-instalasi dan tempat-tempat militer). Data dan informasi keruangan pertanahan negara tersebut disajikan dalam bentuk citra satelit, peta, video, detail situasi, tabulasi dan foto sebagai lampiran Peraturan Pemerintah tentang Wilayah Pertanahan Negara, berdasar Undang-undang No. 3 tahun 2002 tentang Pertanahan Negara.

Dari perbandingan jumlah penerimaan CPNS dengan pekerjaan-pekerjaan tersebutdi atas, maka dapat disimpulkan bahwa untuk saat ini dan mendatang, TNI masih memerlukan lulusan pendidikan teknik geodesi dan geomatika serta tenaga pengukuran dan pemetaan untuk merealisasikan program-program kerja yang telah direncanakan.

g.   Kementerian Pertanian

Pada tahun 2009, Kementerian Pertanian membuka penerimaan CPNS dengan kualifikasi antara lain Sarjana (S-1) jurusan Geodesi sejumlah 4 (empat) orang (sumber: Lowongan Kerja Penerimaan CPNS, 2009).

Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tenaga Geodesi dan Geomatika antara lain pendeteksian dan pengendalian perubahan penggunaan lahan pertanian (sawah dan perkebunan) menjadi non pertanian. Kondisi ini berdampak terhadap produksi padi dan ketahanan pangan.

Perkembangan penduduk Indonesia yang semakin padat, menuntut kebutuhan perumahan dan fasilitas lainnya. Secara otomatis kondisi ini akan mengurangi lahan pertanian yang ada untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Oleh sebab itu, diharapkan peran serta ahli Geodesi dan Geomatika di Indonesia sehingga tidak terjadi perubahan fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian. Dengan demikian secara otomatis dari tahun ke tahun, Kementerian Pertanian akan selalu membuka lowongan sebagai CPNS untuk ahli geodesi.

h.   Kementerian Kehutanan

Pada tahun 2009, Kementerian Kehutanan membuka penerimaan CPNS dengan kualifikasi antara lain Sarjana (S-1) jurusan Geodesi sejumlah 8 (delapan) orang (sumber: Lowongan Kerja Penerimaan CPNS, 2009).

Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tenaga Geodesi dan Geomatika antara lain sebagai berikut :
-       Pengendalian perubahan penggunaan hutan.
-       Sajian informasi batas-batas areal hutan.
-       dan lain-lain.

Areal hutan merupakan kawasan yang sangat rentan terhadap bencana kebakaran hutan dan pengalihfungsian penggunaan hutan. Kondisi ini menjadi titik kerawanan yang sangat membutuhkan peran serta ahli Geodesi dan Geomatika. Dengan oleh sebab itu, dari tahun ke tahun, Kementerian Kehutanan selalu membuka lowongan sebagai CPNS untuk ahli geodesi.

i.    Kementerian Kelautan

Di lingkungan Kementerian Kelautan terdapat pekerjaan-pekerjaan untuk melaksanakan kadaster laut, diantaranya :
-       preservasi (daerah perlindungan laut).
-       konservasi laut.
-       pemanfaatan laut, meliputi :
*     Pemanfaatan publik : alur pelayaran, daerah pelabuhan, saluran di dasar laut (listrik, telepon, gas, dsb).
*     Pemanfaatan ekonomis : budidaya laut, penangkapan ikan, eksploitasi minyak dan gas bumi, bangunan di dasar laut.

Pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas sangat membutuhkan peran lulusan dari pendidikan geodesi dan geomatika. Oleh sebab itu, peluang kerja di Kementerian Kelautan juga menjadi harapan bagi lulusan pendidikan geodesi dan geomatika di Indonesia.

j.    Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Di lingkungan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), antara lain melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :
-       Pendeteksian bidang ionosfer (sinyal) dan telekomunikasi
-       Penginderaan jauh, yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pengelolaan lingkungan, mitigasi bencana alam, gerakan tanah, dan lain-lain.

Dari uraian pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas, dapat diketahui bahwa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) juga sangat membutuhkan peran lulusan dari pendidikan geodesi dan geomatika.

k.   Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Tenaga ahli geodesi dan geomatika akan selalu diperlukan untuk penataan, perencanaan serta pengembangan wilayah di darat termasuk pengembangan wilayah pantai dan pesisir serta memberikan informasi mengenai kondisi topografi dalam hal perencanaan dan pemanfaatan tata ruang. Kondisi ini akan terus berjalan seiring pola kehidupan masyarakat yang berubah sedikit demi sedikit serta berkelanjutan untuk merealisasikan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Akibat perubahan pola kehidupan masyarakat tersebut, diperlukan pemantauan (monitoring) dan evaluasi pemanfaatan ruang secara berkala. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan dari survey lapangan yang dilakukan antara lain oleh tenaga survei dan pemetaan, dan kemudian dianalisis oleh ahli geodesi dan geomatika.
l.    Dinas Tata Kota dan Bangunan

Tenaga ahli geodesi dan geomatika akan selalu diperlukan untuk pembuatan aplikasi informasi fasilitas perkotaan di setiap kota / kabupaten di seluruh wilayah Indonesia untuk mencapai tertib kawasan perkotaan yang sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Informasi yang dibutuhkan oleh Dinas Tata Kota dan Bangunan antara lain memuat : fasilitas publik, Nomor Ijin Bangunan setiap penduduk, informasi suplai tanah untuk pembangunan, dll.

m.  Dosen Perguruan Tinggi Negeri

Perguruan tinggi negeri di Indonesia yang membuka jurusan geodesi / geomatika berjumlah 4 (empat) universitas, yaitu :
-       Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang
-       Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
-       Institut Teknologi Bandung (ITB)
-       Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Di keempat universitas tersebut, hampir setiap tahunnya membuka lowongan pekerjaan sebagai dosen tetap ataupun dosen tidak tetap dengan latar belakang pendidikan geodesi dan geomatika.

2.   Swasta
     
a.   Perusahaan Konsultan Teknik

Jumlah Perusahaan Konsultan Teknik di Jawa Tengah adalah :
Tahun 2007  :  231  perusahaan (sumber : buku Jawa Tengah dalam Angka, 2009)
Tahun 2008  :  305  perusahaan (sumber : buku Jawa Tengah dalam Angka, 2009)
Tahun 2009  :  381  perusahaan (sumber : buku Direktori INKINDO Jawa Tengah, 2009)

Dari data di atas terlihat bahwa setiap tahunnya, perusahaan konsultan teknik selalu bertambah. Sesuai kenyataan di lapangan, setiap pekerjaan yang dilaksanakan oleh para konsultan teknik membutuhkan tenaga ahli geodesi dan geomatika maupun tenaga survey pengukuran dan pemetaan sebagai tenaga teknis di lapangan.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap tahunnya, perusahaan konsultan teknik selalu membutuhkan tenaga ahli geodesi dan geomatika maupun tenaga survey pengukuran dan pemetaan baru.

b.   Perusahaan Konstruksi

Jumlah Perusahaan Kontraktor di Jawa Tengah adalah :
Tahun 2007  :  8.159     perusahaan (sumber : buku Jawa Tengah dalam Angka, 2009)
Tahun 2008  :  10.037   perusahaan (sumber : buku Jawa Tengah dalam Angka, 2009)

Sama halnya dengan perusahaan konsultan teknik, di Jawa Tengah juga muncul perusahaan konstruksi baru setiap tahunnya yang senantiasa membutuhkan tenaga ahli geodesi dan geomatika baru maupun tenaga survey pengukuran dan pemetaan baru sebagai tenaga teknis di lapangan.

c.   Asosiasi Perusahaan Survei Pemetaan dan Informasi Geospasial (APSPIC)

Berdasarkan fakta bahwa setiap kegiatan perencanaan antara lain memerlukan peta, karena pada prinsipnya tanpa ada peta maka kita tidak akan dapat membuat suatu perencanaan teknis.
APSPIC berperan aktif dalam pengembangan jasa dibidang pekerjaan survei, pemetaan dan Informasi Geospasial yang saat ini dipercaya oleh BIG dalam rangka pengembangan Sumber daya, terutama sumber daya manusia  di bidang jasa survei, pemetaan dan informasi GeospasialIndonesia.
Ahli pemetaan sangat berperan di bidang ini.

d.   Persero

Persero yang bergerak dalam bidang utilitas juga membutuhkan lulusan pendidikan geodesi dan geomatika dalam menjalankan perusahannya.
Perusahaan tersebut antara lain sebagai berikut :
-       PT. Pertamina Persero (BUMN)
-       PT. Telkom
-       PT. PLN
-       PDAM

Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tenaga geodesi dan geomatika antara lain dalam pembuatan rekayasa jaringan dan sistem informasi jaringan & pengguna beserta aplikasinya.

Sebagai bukti kebutuhan tenaga geodesi di lingkungan persero ini, PT. Pertamina Persero (BUMN) pada tahun 2009 membutuhkan Sarjana (S-1) jurusan Geodesi sejumlah 6 (enam) orang (sumber : Lowongan Kerja Penerimaan Pegawai, 2009).

Untuk tahun-tahun mendatang, diharapkan kebutuhan lulusan geodesi dan geomatika semakin meningkat mengingat di Indonesia terdapat 465 kabupaten / kota dan setiap perseroan terdapat di masing-masing kabupaten / kota di Indonesia.

e.   Perusahaan Pertambangan

Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan tenaga geodesi dan geomatika di perusahaan pertambangan antara lain sebagai berikut :
-       Mengidentifikasi area pertambangan.
-       Mitigasi bencana akibat pertambangan
-       Penyediaan data spasial untuk pengelolaan pertambangan rakyat antara lain : andesit, diorit, granit, gamping, zeolit dan lain-lain.
-       Penyediaan data spasial untuk pengelolaan sumber daya mineral seperti: emas, tembaga, nikel, kalsit dan lain-lain.

Jumlah perusahaan pertambangan di Indonesia adalah 33 (tiga puluh tiga) perusahaan (sumber : Indonesian Mining Association, 2007).
Melihat banyaknya jumlah perusahaan pertambangan di Indonesia dan banyaknya pekerjaan-pekerjaan bidang petambangan yang membutuhkan tenaga ahli geodesi dan geomatika, maka tidak terlepas dari penerimaan karyawan dari lulusan geodesi dan geomatika.




f.    Perusahaan Perkebunan dan Agrobisnis

Indonesia memiliki potensi tanah yang subur, yang dapat dimanfaatkan untuk perkebunan dan agrobisnis. Potensi yang dimiliki dipengaruhi oleh faktor alam, fisis dan kimia tanah yang berbeda-beda di suatu tempat. Perubahan potensi tersebut membutuhkan peran profesi geodesi dan geomatika untuk memberikan informasi geospasial berupa peta dan bentuk visualisasi untuk menghindari kerugian-kerugian bagi perusahaan ini.

g.   Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi kelautan

Perusahaan ini adalah perusahaan swasta yang bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya laut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, diantaranya : budidaya laut dan penangkapan ikan.

h.   Dosen Pendidikan Tinggi Swasta

Pendidikan tinggi swasta di Indonesia yang membuka jurusan geodesi / geomatika berjumlah 4 (empat) universitas, yaitu :
-       Universitas Pakuan Bogor
-       Institut Teknologi Nasional (ITNAS) Bandung
-       Insitut Teknologi Nasional (ITN) Malang
-       Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta

Di keempat pendidikan tinggi tersebut, hampir setiap tahunnya membuka lowongan pekerjaan sebagai dosen tetap ataupun dosen tidak tetap dengan latar belakang pendidikan geodesi dan geomatika.
     
i.    Perhimpunan Ikatan Ahli Geodesi (Ikatan Surveyor Indonesia)
           
Dalam perhimpunan ini, ahli geodesi berperan sebagai Asessor (penguji) bagi para ahli geodesi baru yang ingin mendapatkan sertifikasi keahlian.


    j.      Perorangan (wirausaha)

Lulusan pendidikan geodesi dan geomatika yang berkeinginan untuk berwira usaha, dapat bekerja melayani kebutuhan pihak pemerintah dan swasta dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaannya :
-       Pembuatan dan pencetakan peta.
-       Penjualan / persewaan / service / kalibrasi alat-alat survey dan pemetaan.
-       Tenaga freelance (perorangan) dalam bidang-bidang geodesi dan geomatika

Sumber :
http://lukmanmaulana21.blogspot.com/2014/02/peluang-kerja-jurusan-   teknik-geodesi-di.html
-    Modul Kuliah Kewirausahaan
      Ir. N. Sutopo

Kategori