STOIKIOMETRI
Penentuan Rumus dari Data Percobaan
Setiap reaksi kimia melibatkan atom dan molekul dalam jumlah yang besar. Misalnya akan membuat senyawa karbon dioksida, CO2. Dapat dilakukan dengan cara mereaksikan satu atom karbon dengan dua atom oksigen untuk mendapatkan satu molekul karbon dioksida. Berapapun jumlah zat yang akan direaksikan yang terpenting adalah perbandingan jumlah atom karbon dan oksigen haruslah 1 : 2. Jadi kita perlu memiliki metode perhitungan yang tepat agar jumlah yang kita timbang mengandung atom dalam jumlah yang sesuai dengan perbandingan di atas.
Konsep mol digunakan untuk menentukan rumus kimia suatu senyawa, baik rumus empiris (perbandingan terkecil atom dalam senyawa) maupun rumus molekul (jumlah atom dalam senyawa).
Rumus empiris dihitung gram atau persen masing-masing penyusun senyawa dan angka tersebut dibagi dengan Ar masing-masing diperoleh perbandingan mol terkecil dari unsur penyusun senyawa.
Rumus molekul dan rumus empiris suatu senyawa ada kalanya sama, tetapi kebanyakan tidak sama.
Rumus molekul merupakan kelipatan dari rumus empiris.
Jika senyawa mempunyai rumus empiris CH2O maka rumus molekul mungkin C2H4O2 dll.
Menentukan rumus molekul senyawa ada dua hal yang harus terlebih dahulu diketahui yaitu rumus empiris senyawa dan Mr atau BM senyawa.
Contoh :
Suatu senyawa hidrokarbon yang terdiri dari 20% hidrogen dan 80% karbon memiliki massa rumus (Mr) = 60.
Tentukan rumus empirisnya dan rumus molekulnya! (Ar H = 1, Ar C =16).
Penyelesaian :
Rumus empiris senyawa hidrokarbon =
CH3
Rumus molekul senyawa = (CH3)n
Massa rumus (Mr)
(CH3)n = 60
60 = {12 + 13(1)}n
60 = 15 n
n = 60/15 = 4
Jadi rumus molekul senyawa hidrokarbon :
(CH3)4 =
C4H12